Selamat Datang Saudaraku...

ini adalah media bagi mereka yang merasa diri tidak gila hormat juga tidak terhina. Bergabunglah teruss.... Svaha
http://www.usahaweb.com/26048.html

Bahan makanan pendorong libido

Stroberi

Berri kecil mungil yang lucu ini sudah keliatan seksi, tapi ternyata bukan hanya itu, berri ini banak sekali mengandung antioksidan dan akan membantu peredaran darah, yang tentunya akan sangat memperbaiki kemungkinan badan anda 'memanas'


Telur

Apapun cara anda menyajikan telur, makanan ini akan membantu anda mengatur keseimbangan level hormon tubuh anda dan membantu mengatasi stress karena kandungan Vitamin B6. Karena hormon seimbang dan stress berkurang, performa anda akan bisa mencapai puncak!


Steak

Makanan dari daging ini membantu mengurangi produksi prolactin, hormon yang pada tingkat tinggi akan menekan keinginan anda untuk berhubungan. Buat anda yang vegetarian, khasiat yang mengurangi produksi prolactin ini juga didapat dari roti gandum atau sayuran hijau.


Bawang Putih

Bawang putih membantu melancarkan peredaran darah dan memperbaiki pembuluh darah, yang banyak terdapat di daerah bawah sana. OK banget sih, tapi ada baiknya anda mengurangi makanan ini, karena baunya yang kurang banyak menolong anda!


Coklat

Tidak heran jika coklat adalah "obat" bagi sebagian besar wanita. Coklat mengandung metilantin, yang akan memicu dopamin dalam tubuh. Dopamin inilah yang membuat tubuh merasa nyaman.


Jeruk

Makanan tinggi vitamin C ini tifdak hanya melawan flu, tapi dengan vitamin C-nya yang akan meningkatkan hormon oksitosin, yang akan mendorong anda untuk lebih dekat dengan pasangan, terutama dengan cara memeluk dan saling menggoda secara fisik.


Oatmeal


Sereal yang satu ini emang ndak keliatan ada seksinya sama sekali. Tapi oat meningkatkan level testosteron dalam darah (yang artinya meningkatkan level nafsu bercinta anda)


Jahe

Baik dalam teh, ataupun dalam masakan, atau sebagai teman makan sushi. Makanan ini meniningkatkan metabolisme, yang membuat tubuh anda penuh tenaga dan energi seksual.


Walnut

Kacang cemimlan ini penuh dengan asam lemak yang merupakan komponen utama hormon seks. Tidak ada salahnya anda makan kacang ini sebagai snack sebelum makan siang untuk malam penuh cinta


Madu

Daripada teh anda dimaniskan dengan gula, mending juga pake madu. Boron, salah satu mineral yang akan meningkatkan testosteron, hormon peningkat libido.

MEWUJUDKAN CITA-CITA DGN KEKUATAN PIKIRAN

POWER of Mind

kondisikan tubuh loe agar rileks, bisa dgn duduk ato berbaring...
pejamkan mata...
mulailah mengingat kenangan2/masa lalu LOe itu,
ato rewind/mundurkan kisah hdp Loe sejauh yg Loe bisa.

urutkan dan mainkan masalalu Loe itu di dlm pikiran Loe, mulai dari Loe baru dilahirkan
(klo Loe mampu mengingat sampai sejauh itu,
tp jk ga bs, mulai dr loe yg bs ingt ja. mslnya: dr loe TK, ato dr loe SD, de el el)
ampe saat skrg.
Yakinlah, masalalu loe itu lah yg menjadikan loe spt skrg ini.

Setelah itu, sudah saatnya loe merancang masa depan loe....
loe mau jd apa setahun kemudian...
mislnya: loe pengin punya rumah yg besar, dgn klwrga yg bahagia...
bayangkan loe ada di sebuah rumah yg besar, dgn halaman yg luas...
rasakan segarnya udara di rumah loe itu...
rasakan ketika loe melangkah di halaman loe yg luas, menuju rumah loe...
membuka pintu, kemudian menemukan klwrga loe di dalam, sedang bercengkrama..
buatlah seolah-olah itu nyata...
setelah loe puas n yakin bahwa khayalan loe itu nyata, kembalikan khayalan loe ke dunia nyata.

Lakukan hal tersebut sesering mungkin... Niscaya, setahun kedepan hidup loe akan spt yg loe hayalkan itu.
PERCAYALAH akn kekuatan pikiran.

Dengan catatan, khayalan loe itu yg masuk akal n ga muluk2.
misalnya, loe pengin kaya, tp ga mw bekerja... ya bakalan ga terwujudlah..
ato loe pengen bisa terbang spt superman.. itu kan musthail.
Intinya.. buatlah masadepan yg wajar2 aja n sesuai dengan kemampuan loe.

Selamat mencoba... Good Luck n GbU
Akhirnya...

Pemilu tlah brjln lancar..
khususnya di villageku tercinta
Sesetan nan indah dan permai...
Lega rasanya,
Akhirnya desaku punya wakil di DPRD kota Denpasar.
Ibu Wayan Sari Galung, S.Sos.
Caleg no. 3 dari partai no 28 yaitu PDIP utk Dapil 3 kecamatan Denpasar Selatan.
Beliau adalah istri dari Pak Nyoman Nirka ato yang lebih dikenal dgn sebutan Pak Man Tompel dr Br. Pegok, yg sdh terkenal dgn sifat sosialnya, peduli akan warga desa.
Oh Bu Tompel... dipundakmu, kami berharap banyak...
Anda berjuang untuk warga Denpasar umumnya dan Sesetan khususnya ditingkat legislatif, sedangkan suami anda berjuang di tingkat bawah untuk memajukan wargamu.
Ya Tuhan... Bantu dan muluskanlah perjuangan Ibu kami dan suaminya untuk kami, warga Denpasar.
Love All Serve All

8 Trik Jitu Cara Membuat Wanita Mabuk Kepayang

Dalam menikmati hubungan Seks wanita memiliki karakteristik yang
relatif berbeda dengan Pria. Wanita cenderung lebih membutuhkan
foreplay di bandingkan pria. Wanita sebenarnya sangat menginginkan
jika sekujur tubuhnya dan terutama bagian-bagian sensitif dari
tubuhnya mendapatkan atau diperlakuan istimewa oleh pasangannya
dengan cara disentuh, dirangsang, di cumbui dan kalau perlu dipuji
keindahannya. Berikut ini beberapa langkah yang harus dilakukan
Anda/Pria agar Wanita pasangannya bertekuk lulut dan mabuk kepayang
kepadanya.

1. WANITA SUKA DIRABA. Wanita suka diraba dengan sentuhan tidak
langsung. Misalnya sebelum anda mencapai payudaranya, lakukan
gerakan memutar-mutar dulu di sekitar payudaranya, kemudian semakin
mendekat dan mendekat hingga ke bagian payudaranya yang paling
sensitif yaitu puting susunya.

2. WANITA BUTUH RILEKS. Relaksasi dan rangsangan lembut merupakan
dasar untuk membangkitkan nafsu birahi wanita. Kebanyakan wanita
membutuhkan rileks terlebih dahulu sebelum mereka menikmati seks.
Belaian, sentuhan, usapan atau rabaan secara fisik yang
perlahan-lahan dan berirama dan tidak terduga pada bagian tubuh
yang bukan daerah birahi sedikit demi-sedikit membangkitkan hasrat
birahi yang lebih besar untuk disentuh pada bagian tubuhnya yang
lebih sensitif

3. WANITA BUTUH TANGAN KALEM DAN LEMBUT. Menyentuh dengan perlahan
dan mesra menambah kenikmatan wanita. Jika cara ini dilakukan maka
wanita akan terbangkitkan gairah birahinya dari kedalaman dirinya.

4. WANITA SUKA DICINTAI DAN DIPUJA. Memuji wanita selama melakukan
hubungan intim membuat wanita makin percaya pada pasangannya.
Dengan begitu wanita akan luluh dan menyerahkan diri sepenuhnya
pada pasangannya.

5. BERI SELINGAN YANG LEBIH BANYAK SAAT BERCINTA. Hal ini dilakukan
untuk mengulu-ulur waktu agar pria bisa menahan lebih lama
ejakulasinya. Sepertinya memmang tidak menyenangkan tapi itulah
yang terbaik untuk dilakukan karena wanita cenderung lebih lama
dalam mencapai orgasme.

6. PRIA SEBAIKNYA MERABA BAGIAN DALAM PAHA WANITA. Jika pasangan
wanitanya sudah basah atau telah meluap birahinya, baiknya Pria
meraba bagian dalam paha pasangannya. Bukan serta merta membuka
celana dalamnya, tapi bisa dilakukan dengan menelusup masuk celana
dalamnya dan melakukan usapan dibalik celana dalam itu dari
belakang. Sekalipun nafsu pria sudah memuncak sebaiknya tetap bisa
mengulur waktu. Pengendalian ini membuat wanita lebih bebas melepas
sifat dirinya dan membiarkan dirinya melepas kendali menikmati
cumbuan pasangannya.

7. RABALAH KLITORISNYA. Sebelum melakukan hubungan intim, cobalah
anda bayangkan jika anda melakukan hubungan seks tanpa ada
rangsangan pada penis anda. Tentunya tidak akan maksimal bukan?
Meraba atau merangsang klitoris pada liang vagina wanita membuat
wanita pasangan anda akan meluap emosi birahinya sehingga
benar-benar siap saat mendapatkan penetrasi di vaginanya.

8. RANGSANGLAH JUGA BAGIAN TUBUH WANITA YANG TIDAK SENSITIF.
Mencium rambut, kening, pipi, mengusap punggungnya, meraba kakinya
dan bagian tubuh lain yang tidak sensitif membuat wanita merasa
makin dihargai bahwa pasanganya menyukai seluruh tubuhnya. Dengan
menguasai teknik dan seni ini maka seorang pria akan tahu bagaimana
untuk membuat wanita mabuk kepayang.

rahasia seks kamasutra Artikel ini disarikan dari berbagai sumber

Niat Buruk terhadap Bhujangga Waisnawa

Membongkar Kebohongan Mitos Maya Danawa

Galungan adalah hari raya besar keagamaan yang hingga kini masih dirayakan umat Hindu di Bali. Perayaan yang jatuh setiap Buda Kliwon wuku Dungulan ini merupakan peringatan terhadap menangnya dharma atas adharma. Dharma adalah suatu istilah dalam Hindu, jika diterjemahkan secara gampang ia bermakna kebenaran. Sebaliknya adharma adalah kebalikan dari dharma, yaitu aspek ketidakbenaran atau kejahatan.

Hari raya ini berpedoman kepada kitab Usana Bali yang ada memuat cerita Maya Danawa, seorang raja di Bedahulu yang konon atheis, melarang rakyatnya menyembah Tuhan. Paling tidak, demikian kitab Usana Bali menyebutkan, Raja Maya Danawa ini pula selanjutnya diidentikkan sebagai pihak yang mewakili tokoh adharma di masa silam, sedangkan tokoh dharma-nya adalah Dewa Indra. Beginilah kehebatan cerita yang berkisah tentang terjadinya peperangan antara manusia (Maya Danawa) melawan Dewa (Dewa Indra, Hyang Pasupati dan Dewa Mahadewa).

Namun, bagi Drs. Made Dhama, MBA., MM, cerita Maya Danawa itu tak lebih dari cerita rekayasa penguasa masa silam yang berkaitan dengan persaingan antar sekte di Bali. ”Cerita Maya Danawa yang diwarisi masyarakat Bali sekarang ini tak lebih dari muslihat pembelaan golongan dan penistaan golongan kepercayaan lain,” katanya. Guru Made Dama, demikian ia akrab disapa, menduga sangat mungkin cerita ini disusun pada zaman raja Dalem Waturenggong di Gelgel. Entah siapa yang mengarang cerita yang melegenda ini, yang pasti penyusunnya tentulah pengikut sekte Saiwa dan pemuja Indra.

Maya Danawa sejatinya bukanlah suatu figur yang nyata, namun ia lebih merupakan mahluk ilusi yang dihakimi oleh penulis cerita dalam pikirannya. Maya Danawa lebih menunjuk kepada suatu kata sandi, yaitu Maya-Danu dan Wa. Maya berarti hilang, Danu artinya air, dan Wa berarti pengikut. Jadi Maya Danawa memuat arti rahasia tentang lenyapnya pengikut Dewa Air (Wisnu) di Bali. Sebaliknya pengikut Saiwa mengesahkan kemenangan hegemoninya dalam cerita tersebut, terbukti dengan suksesnya Dewa Mahadewa dan Dewa Indra menumpas Raja Maya Danawa. Dengan demikian, sesuatu yang disembunyikan di balik cerita ini adalah persaingan sengit faham Siwa Sidhanta dan Waisnawa di Bali.

Perseteruan faham ini nampaknya kian memuncak di zaman Gelgel, kerajaan yang berdaulat penuh atas Pulau Bali saat itu. Faham Waisnawa yang lebih mengedepankan aspek Jnana Yoga dan meminimalkan ritual-ritual meriah rupanya telah menjadi ancaman yang merongrong eksistensi keberadaan faham Siwa Sidhanta zaman itu. Faham Waisnawa lebih sibuk dengan pendalaman tattwa, mengedepankan jalan bhakti dengan yoga kemudian dikritik habis-habisan oleh pengikut faham Saiwa. Penyembah Dewa Air (Danu) ini kemudian dihakimi sebagai orang-orang atheis, karena dianggap telah ‘berdosa’ oleh pihak lain, karena sedikit melakukan upacara-upacara, tidak seperti yang biasa dilakukan oleh para pengikut Saiwa.

Dalam Bhuwana Tattwa Rsi Markandeya yang disusun Ketut Ginarsa ada disebutkan, bahwa pada zaman Raja Waturenggong terjadi sebuah intrik asmara antara putri Dalem yang dilahirkan dari istri penawing (selir) dengan Ida Bhujangga Guru, seorang guru spiritual puri dari Waisnawa. Sebenarnya Dalem Waturenggong memiliki empat keturunan: tiga putra dan seorang putri. Mereka itu adalah I Dewa Pamayun, I Dewa Ayu Laksemi, I Dewa Saganing dan I Dewa Ularan. I Dewa Ayu Laksemi dan I Dewa Ularan adalah putra dari selir.

Selanjutnya, I Dewa Pamayun dan I Dewa Saganing berguru kepada Brahmana Siwa, I Dewa Ayu Laksemi berguru kepada Brahmana Bhoda dan I Dewa Ularan berguru kepada Sang Bhujangga Waisnawa. Entah berapa lama mereka aguron-guron, hingga usia remaja Dewa Ayu Laksemi memekarkan musim asmaranya. Celakanya ia jatuh cinta pada Sang Bhujangga Waisnawa, dan sang guru ini juga mempunyai perasaan yang sama terhadapnya. Jadilah hubungan asmara itu terjadi, hingga membuat Brahmana Siwa dan Bodha marah. Demikian juga Dalem Waturenggong tak kepalang murkanya, serta merta bersiap mengambil senjata pusaka untuk membunuh sang Bhujangga. Sayang, rencana sang raja gagal, karena Sang Bhujangga telah membaca gelagat buruk itu. Jejaknya tak dijumpai lagi di Klungkung, dan ia mengungsi ke Gunung Sari yang kemudian menikahi Dewa Ayu laksemi.

Sejak intrik asmara yang merembet ke intrik politik ini terjadi, golongan Bhujangga tidak mendapat posisi istimewa lagi di Gelgel. Tidak cukup sampai di situ, kemudian kuat dugaan para rakawi lantas membuat suatu kisah yang menceritakan lenyapnya pengikut pemuja Dewa Air di Bali.

Cerita rekayasa sia-sia belaka, sebab sejak Mpu Kuturan meletakkan gagasan Desa Pakraman dengan khas Kahyangan Tiga, maka praktik Tri Murti Paksa kian kuat di Bali. Tiadalah mungkin lagi mendirikan dominasi satu sekte secara formal di atas sekte-sekte lain. Kecuali dalam ranah budaya yang saling campur-baur, akan nampaklah jejak-jejak warna praktik masing-masing sekte, itu pun tidak dalam wujudnya yang utuh lagi.

Kentalnya pesan-pesan faham Siwa dan Sakti dalam Usana Bali juga terdapat pada bagian setelah cerita Maya Danawa. Dikisahkan ada seorang penguasa Bali lahir yang bernama Sri Aji Jaya Kasunu, namun awalnya tidak berminat menjadi raja. Ia selalu memuja dewata dan ketika tengah malam ia pergi ke Gandamayu melakukan semadi memuja Hyang Nini Batari (Dewi Durga). Seketika Dewi Durga datang dan bersabda, “Wahai Sri Jaya Kasunu, Aku memberitahukan engkau, ada pun yang menyebabkan setiap yang menjadi raja di Bali segera wafat, karena ia setiap Kala Tiga wuku Dungulan tidak melakukan upacara Abeyakala, tidak mematuhi tatakrama yang berlaku sejak zaman dulu kala, hal itu yang menyebabkan, setiap yang dinobatkan menjadi raja belum mencapai waktu dua tahun segera wafat, bersama rakyat di wilayah kekuasaannya meninggal dunia.

Karena para dewata menyebarkan wabah penyakit, oleh karena pura dan semua tempat suci dalam keadaan rusak, tidak seperti masa silam. Dan bila ananda berkeinginan untuk menjadi raja, maka anandalah yang patut memugar, memperbaiki pura tenpat suci untuk pemujaan, tunjukkan keteguhan sujud bhaktimu serta laksanakan yoga samadi, memuja para dewata. Lagi pula, apabila saat Kala Tiga wuku Dungulan yang jatuh pada hari Selasa Wage Dungulan , ananda patut melaksanakan upacara Abeyakala, yang diikuti bersama-sama oleh umat di Pulau Bali. Mereka agar bersenang-senang makan dan minum di wilayah desanya masing-masing dengan terlebih dahulu mempersembahkan sesajen di puranya masing-masing, serta menancapkan penjor di halaman depan rumahnya masing-masing, utamakanlah ananda mematuhi tata karma di masa silam.

Demikiaanlah diceritakan Sri Jaya Kasunu menerima anugerah dari Bhatari Durga, kemudian ia memerintah Bali dengan sentosa.

Titah Bhatari Durga itu kini dirayakan sebagai Penampahan Galungan, saat mana masyarakat mengadakan pesta makan dengan menyembelih babi atau hewan lain. Sekalian menancapkan penjor dan melangsungkan upacara Abyekala.

Sebagaimana diketahui, di masa silam di Bali terdapat banyak sekte: Saiwa, Ganapatya, Sora (Surya), Brahmana, Sakta, Pasupata, Waisnawa, dan lainnya. Kemudian setelah kedatangan Mpu Kuturan, semua sekte di Bali dilebur menjadi sistem pemujaan Tri Murti dengan ciri khas Kahyangan Tiga: Pura Puseh sebagai tempat pemujaan Dewa Wisnu, Pura Desa sebagai tempat memuja Dewa Brahma dan Pura Dalem sebagai tempat memuja Dewa Siwa. Kahyangan Tiga ini ada di setiap Desa Pakraman. Toh dalam bentuk pura atau tempat suci, tiga dewa utama itu yang disembah sebagai manifestasi Tuhan dalam fungsi sebagai pencipta, pemelihara dan perehabilitasi, namun dalam praktik ritual dan pemujaan berbagai figur ista dewata (dewa yang dimuliakan) masing-masing sekte semuanya dipuja. Sebutlah menyembah Dewa Surya dalam acara kramaning sembah atau Nyurya Sewana para sulinggih setiap pagi. Demikian juga Ganesha dipuja dalam upacara pecaruan sebagai dewa penghancur semua halangan. Tapi dalam ritual yang berwarna praktik tantrik rupanya yang dominan adalah pengaruh faham Sakti, utamanya Bhima Bhairawa. Sebutlah misalnya upacara persembahan dengan darah seperti dalam caru, penggunaan arak-berem dalam tetabuhan, makanan lawar yang bercampur darah mentah, tabuh rah (sabung ayam), mudra (gerakan tangan bermakna mistik), mantra rahasia dan lainnya. Dan dalam amanat Usana Bali, khususnya cerita Jaya Kasunu dengan tegas menyebutkan kalau perayaan Galungan bersumber dari Dewi Durga, ista dewata pemuja Sakti (Dewi).

Demikian juga adanya anjuran untuk bersenang-senang dengan makan dan minum pada hari Penampahan Galungan (Selasa Wage Dungulan) adalah bagian dari ajaran Panca Makara Bhairawa. Ini hanya memberi jalan terang, bahwa kitab Usana Bali yang sekaligus memuat cerita Maya Danawa adalah disusun oleh pengikut Siwa dan Sakti. Pemuja Sakti bukan mewakili faham Tri Murti Paksa yang digiatkan oleh Mpu Kuturan. Wajar kemudian cerita Maya Danawa menggunggulkan ista dewata tertentu saja, bukan Dewa Tri Murti.

Dalam pandangan Guru Made Dama, kisah Maya Danawa yang menyindir lenyapnya pengikut air (penyembah Wisnu) di Bali adalah hal yang mustahil, karena praktik Hindu tidak bisa lepas dari kebudayaan air, di mana pun berada. Di India misalnya, umat Hindu melakukan penyucian diri di sungai Gangga, sedangkan di Bali berbagai ritual memanfaatkan tirta (air suci) untuk melaksanakan upacara. Bahkan agama Hindu di Bali dulu disebut agama tirta, agama air. Inilah unifikasi, berbagai faham telah bersatu padu dalam berbagai praktik keagamaan, sehingga tidak masanya lagi mengedepankan hegemoni salah satu sekte saja.

Galungan sendiri menurut Made Dama adalah perang dharma dan adharma dalam diri manusia itu sendiri. Ia berkaitan dengan ajaran hukum karma. Jika selama enam bulan itu kecenderungan-kecenderungan baik lebih banyak dikembangkan, maka dharma-lah yang menang. Namun, jika selama enam bulan itu justru hal-hal buruk mendominasi kehidupan seseorang, jelas tak layak merayakan kemenangan dharma pada hari Galungan. ”Galungan adalah evaluasi karma selama enam bulan,” jelasnya, dan menambahkan tak ada hubungannya dengan cerita Maya Danawa.

Berbeda dengan ulasan Made Dama, di tempat terpisah Guru Besar Fakultas Sastra, Universitas Udayana, Prof. Dr. I Nyoman Weda Kusuma, MS menyatakan, Maya Danawa tidak bisa diuraikan menjadi maya-danu+wa. Karena berdasarkan etimologi dan tipologi kata, danawa itu adalah bahasa sanskerta kemudian diserap oleh bahasa Jawa Kuno. Danawa itu adalah kata tunggal yang berarti mahluk-mahluk gaib sejenis raksasa, daitya dan sejenisnya. Jadi menurut kaidah bahasa, mustahil kata danawa dipecah-pecah menjadi danu+ wa, kecuali itu ulasan gaya bebondresan topeng.

Toh demikian, Weda Kusuma pun sependapat soal adanya misi politik keagamaan dalam mitologi Maya Danawa ini. ”Dengan mitologi ini kemudian muncul keyakinan, bahwa Galungan harus dirayakan. Berarti apa yang diinginkan pembuat mitologi ini berhasil mencapai targetnya,” sebutnya. Ia pun menegaskan, persetruan sekte yang telah disintesiskan Mpu Kuturan menjadi Tri Murti Paksa kenyataannya belum mengakhiri persaingan tersebut secara sempurna. ”Persaingan sekte itu terus berlanjut dengan mengambil saluran atau media baru, salah satunya lewat karya sastra,” jelas Weda Kusuma yang telah meneliti secara khusus kakawin Usana Bali yang bercerita tentang Maya Danawa.

Jadi, Maya Danawa benar-benar mahluk maya, ia hasil ilusi dengan membawa misi-misi khusus penulisnya. Jadi, mengapa terjebak mitos-mitos?

Dewa Wisnu

Dewa Wisnu
Waisnawa adalah pemuja Wisnu